Klasifikasi Platyhelminthes – Struktur, Reproduksi, Manfaat, Contoh

Posted on

Klasifikasi Platyhelminthes – Lengkap Beserta Pengertian Platyhelminthes, Struktur Tubuh Platyhelminthes, Ciri Platyhelminthes, Manfaat Platyhelminthes, Gambar Platyhelminthes dan Contoh Platyhelminthes.

Namun diperjumapaan sebelumnya juga diaman quipper.co.id telah menjelaskan materi tentang Fungsi Porifera Nah untuk lebih jelasnya bisa sobat simak ulasan selengkapnya di bawah ini

Pengertian Platyhelminthes

Klasifikasi Platyhelminthes - Struktur, Reproduksi, Manfaat, Contoh
Klasifikasi Platyhelminthes – Struktur, Reproduksi, Manfaat, Contoh

Apa itu Platyhelminthes ? yang mana istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani yang maknanya ialah Cacing Pipih. 

Selanjutnya Cacing Pipih adalah merupakan suatu filum yang termasuk ke dalam kerajaan Animalia (hewan).

Dimana Filum ini mencakup setiap jenis Cacing pipih namun terkecuali Nemertea, yang mana pada awalnya jenis masih merupakan bagian salah satu kelas pada Platyhelminthes yang sudah dipisahkan.

Selain itu Platyhelminthes ialah merupakan sebuah filum dari urutan ketiga dari kingdom Animalia sesudah Porifera dan juga Coelenterata

Dimana dari jenis Platyhelminthes ini merupakan suatu hewan triploblastik yakni merupakan hewan yang hidupnya sebagai parasit.

Kemudian dari jenis Hewan Triploblastik ialah merupakan salah satu hewan (dari kingdom Animalia) yang tubuhnya terdapat 3 lapisan.

Ciri-Ciri Morfologi Platyhelminthes

Klasifikasi Platyhelminthes
Klasifikasi Platyhelminthes
  • Bentuk tubuhnya pipih dengan membentuk sebuah simetris dan juga tidak bersegmen.
  • Pada bagian mulutnya mempunyai satu lubang mulut dan tidak memiliki dubur.
  • Kelangsungan hidupnya menjadi sebuah parasit, yang memiliki sebuah alat hisap.
  • Proses dari sistem Reproduksi dengan secara generatif dengan hasil dari perkawinan silang, kemudian dengan secara vegetatif yakni dengan cara membelah diri (fragmentasi).
  • Tempat berlangsung hidupnya berada di air tawar dan juga laut, atau pada suatu tempat lembab, bahkan berada di dalam tubuh hewan lain.
  • Pada jenis ini sangat sensitif akan cahaya apapun.

Sistem Organ Pada Plathelminthes

  • Sistem Pencernaan : Mengenai sistem pencernaan dari Platyhelminthes yang mana tersusun atas mulut, yakni dari faring dan usus. Dimana dalam hala ini faring bisa dengan sigap keluar dari mulut agar dapat menangkap makanan, selanjutnya setelah masuk ke dalam mulut maka kemudian akan langsung dicerna berada di dalam usus dan selanjutnya akan kembali didistribusikan menuju ke seluruh tubuh, namun pada sisa dari makanan atas platyhelminthes tersebut akan dikeluarkan kembali dengan melalui mulut sebab pada jenis cacing pipih ini tidak mempunyai lubang anus.
  • Sistem Persarafan : Kemudian selanjutnya mengenai sistem persarafan yang berlangsung pada platyhelminthes yakni dengan diatur oleh otak yang letaknya berada dibagian depan tubuh,dimana pada otak ini akan bercabang dan berbagi menjadi dua ganglion. dan selanjutnya pada ganglion itu akan menjadi bercabang dan akan menyusun sistem saraf pada tubuh, dan kemudian dari beberapa sel pada saraf itu akan berkosentrasi dibagian tepi pada tubuh. Selanjutnya sistem saraf yang terdapat pada Platyhelmintes tersebut akan membentuk suatu sistem tangga tali yang akan berhubungan dengan otak pada bagian depan tubuh yang akan dijadikan sebagai pusatnya.
  • Sistem Eksresi, Kemudian selanjutnya mengenai sistem ini yang terdapat pada platyhelminthes yang berbentuk seperti ada dua saluran yang panjang dan pada bagian ujungnya akan bermuara pada pori-pori tubuh. Kemudia dari kedua saluran tersebut akan menjadi bercabang yang terjadi pada bagian punggung dan kemudian berakhir pada sel api yang mempunyai silia yang akan dijadikan sebagai pusatnya.
  • Sistem Reproduksi, Dimana proses reproduksi dapat berlangsung pada platyhelminthes dengan secara sesual ataupun dengan asesual. Namun pada umunya jenis dari hewan ini mempunyai sifat hermafrodit, yakni dengan mempunyai dua kelamin ganda di dalam satu individu, akan tetapi meskipun begitu proses perkawinan akan tetap dapat dilangsungakan antara 2 individu yang saling berbeda, namun ada juga dari beberapa sumber yang menjelaskan bahwa mengenai jenis hewan ini bisa melakukan proses bereproduksi sendiri dengan secara sesual. Dimana proses tersebut dapat terjadi setelah bercampurnya sperma dan ovum, maka kemudian akan menghasilkan sebuah sel telur yang miksroskopik, namun proses pembuahan tersebut berlangsung di dalam tubuh. Sedangkan untuk proses reproduksi dengan secara asesual sendiri dapat terjadi dengan melalui fragmentasi.
  • Sistem Pernapasan dan Sistem sirkulasi, Untuk jenis platyhelminthes sendiri yang mana tidak memiliki dari kedua sistem ini. Sebab merekan melakukan proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida ini dengan cara melalui proses difusi, yakni sebuah proses berlangsungnya sebuah pertukaran zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi menuju ke tingkat konsentrasi yang lebih rendah.
Baca Juga :   Fungsi Leukoplas

Struktur dan Fungsi Tubuh Platyhelminthes

Klasifikasi Platyhelminthes
Klasifikasi Platyhelminthes

Kemudian Platyhelminthes ialah merupakan hewan yang tidak mempunyai sebuah rongga tubuh maka oleh sebab itu pada hewan ini kerap disebut dengan aselomata.

Kemudian pada bagian tubuhnya tersusun atas tiga lapisan yang diantaranya ialah seperti (triploblastik), lapisan luar (ektoderm), pada lapisan tengah (mesoderm) kemudian pada lapisan dalam (Endoderm).

Pada bagian dinding tubuh yang terdapat dibagian luar disebut dengan epidermis dan selubungi oleh sel halus yang bersilia.

Sedangkan pada lapisan dalam yakni tersusun atas otot yang mengalami perkembangan dengan baik.

Selanjutnya pada bagian ujung pada tubuhnya terdapat kepala yang bulat, namun pada bagian ujung lainnya ada bagian ekor yang berbentuk meruncing.

Selain itu pada bagian ujung depan dari tubuhya yang mana terdapat bagian sensorik yang bisa cepat merespon adanya suatu perubahan pada lingkungan yang ada disekitar dengan cepat.

Maka dengan adanya bagian sensoriknya, selain dapat merespon terhadap lingkungan yang mana pada sonsorik tersebut bisa merespon cahaya dan juga zat kimia, dan pada jenis hewan ini juga bisa bergerak dengan cepat menuju kesumber makanan.

Kemudian pada Platyhelminthes juga mempunyai bagian mulut, lalu faring, dan juga usus yang sangat berperan dalam proses pencernaan, namun hewan ini tidak mempunyai anus sehingga hasil dari sisa makanan akan dibuang ata dikeluarkan kembali dengan melalui anus.

Pada sistem saraf berupa tali dengan berpusat pada ganglion otak pada bagian depan tubuhnya.

Kemudian untuk sistem eksresi yang mana pada hewanini berbentuk seperti dua saluran yang mana dari saluran tersebut akan bermuara pada pori-pori tubuh, sedangkan pusat dari saluran eksresi merupakan sebuah sel api yang mempunyai silia dan pada saat silia tersebut melakukan pergerakan maka dari sel ini akan nampak seperti suatu kobaran api, sehingga dengan keadaan tersebut disebut dengan sel api.

Baca Juga :   Fungsi Troponin, Klasifikasi, Gambar, Prinsip dan Cara Kerjanya

Adapun fungsi silia pada sel api sendiri ialah guna mengatur sistem pergerakan cairan.

Klasifikasi Platyhelminthes

1. Turbellaria atau Cacing Rambut Getar

Turbellaria
Turbellaria

Apa itu Turbellaria ? yakni merupakansalah satu kelompok platyhelminthes yang bisa bergerak dengan cara menggetarkan bulu getarnya. Selain itu dari jenis Cacing pipih hidup berlangsung dengan secara bebas (bukan parasit) dan juga tidak mempunayi sebuah alat hisap

Ciri-Ciri Turbellaria

  • Dapat melakukan pergerakan dengan cara menggetarkan bulu gatarnya.
  • Kelangsungan hidup Turbellaria ini dengan secara bebas
  • Mempunyai Panjang padatubuhnya snagat bervariasi dari 5 sampai 50 mm.
  • Habita hidupnya berada di air laut/air tawar dan juga tanah basah.
  • Kelangsungan hidupnya bukan sebagai parasit
  • Dapat melakukan fragmentasi

Contoh dari Turbellaria

PLANARIA
Apa itu planaria? yakni Merupakan salah satu jensi cacing pipih yang hidup di air tawar yang jernih, yang masih belum tercemar.Kemudian keberadaan hewan ini biasanya sering berlindung dibawah bebatuan. Pada bagian kepalanya berbentuk seperti segitiga. Kemudian pada tubuhnya mempunyai panjang hingga mencapai 2-3 cm, dan berwarna cokelat kehitaman.

2. Trematoda atau Cacing Isap

Trematoda atau Cacing Isap
Trematoda atau Cacing Isap

Apa yang dimaksud dengan Tremotoda? yakni merupakan salah satu dalam kelompok platyhelminthes yang mempunyai sebuah alat penghisap dan sebuah alat yang biasa digunakan guna melekatkan dirinya pada inangnya. Selain itu Trematoda juga ialah merupakan salah satu platyhelminthes yang hidupnya sebagai suatu parasit

  Ciri-Ciri Trematoda

  • Kelangsungan hidup sebagai parasit
  • Tidak mempunyai silia dan pada bagian tubuhnya dilapisi dengan kutikula yang berguna agar tidak dapat tercerna oleh tubuh inang
  • Mempunyai sebuah alat pengisap dengan dilenkapi berbagai pengait yang berguna untuk dijadikan sebagai pelekat guna menempelkan dirinya pada inangnya
  • Mempunyai batil isap perut dan juga batil isap mulut
  • Kemudian jenis hewan ini ada yang hidup ektoparasit dan ada juga yang hidup endoparasit.
Baca Juga :   Sistem Reproduksi Manusia Pria dan Wanita Beserta Fungsinya

Contoh Trematoda

  • Fasciola hepatica, Merupakan sebuah parasit yang kerap ada di hati hewan ternak dan juga manusia
  • Clonorchis sinensis, Merupakan sebuah parasit yang hanya ada pada hati manusia
  • Schistosoma japonicum, yakni merupakan sebuah cacing darah yang hidupnya berlangsung di dalam pembuluh balik perut
  • Fasciolopsis buski, merupakan sebuah cacing isap yang kelangsungan hidupnya berada di dalam usus manusia, lalu anjing, dan juga babi.
  • Paragonimus westermanii, yakni merupakan jenis cacing isap yang kelangsungan hidupnya berada di dalam paru-paru vertebrata
  • Schipistoma haematobium, Merupakan cacing hisap yang terdapat pada pembuluh darah vena dari saluran kencing dan saluran pencernaan.

3. Cestoda atau Cacing Pita

3. Cestoda atau Cacing Pita
3. Cestoda atau Cacing Pita

Apa yang dimaksud dengan Cestoda? yakni merupakan slah satu kelas cacing parasit yang memiliki struktur badan yang membentuk pipih dorsoventral, kemudian dengan sejumlah segmen, dan juga tidak memiliki rongga badan. Selain itu hewan ini juga mempunyai scolex, lalu leher dan juga proglotid. Kemudian pada cacing ini mempunyai sifat hermaprodit, yang mana cara multiplikasi atau reproduksi atau proses perkembangbiakannya berlangsung dengan cara mengeluarkan telur (ovipar) dan terkadang perbanyakan dalam seprti bentuk larva.

Ciri-Ciri Cestoda atau Cacing Pita

  • Tubuhnya berbentuk pipih seperti layaknya sebuah pita
  • Tidak mempunyai silia
  • Pada bagian tubuhnya tertutup dengan kutikula
  • Mempunyai sistem alat saluran pencernaan dari makanan
  • Mempunya skoleks, lalu sucker, dan juga rostelum
  • Kemudian mempunyai dua hospes
  • Hewan ini bersifat hermaprodite
  • Dapat melangsungkan proses pembuahan sendiri
  • Kemudian Bentuk infektif : Systecercus

Contoh dari Cestoda

  • Taenia Saginata dan Taenia Solium

Peran Platyhelminthes Untuk Kehidupan

Secara umum dari jenis Platyhelminthes ialah merupakan salah satu organisme yang bisa menguntungkan tau bahkan dapat merugikan. Nah berikut ini merupakan peranan Platyhelminthes untuk kehidupan yang diantaranya :

  • Yang pertama Pada Platyhelminthes jenis Planaria bisa digunakan sebagai suatu indikator proses pencernaan air
  • Yang kedua Schistosoma mansoni (Blood Flukes) yakni merupakan suatu parasit yang bisa mengakibatkan skistosomiasis atau suatu pendarahan pada saat mengeluarkan fases
  • Suatu jenis Parasit yang bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan fungsi hati secara total
  • Dapat merusak fungsi kerja pada organ jantung, lalu limfa, dan juga ginjal yang dimiliki oleh manusia
  • aKemudian pada jenis cacing pita, yakni Taenia Saginata, lalu Taenia Solium, dan juga Dibothriocephalus yang hidup merupakan sebagai parasit yang terdapat di dalam usus manusia

Nah itulah yang bisa quipper.co.id sampaikan kali ini mengenai Platyhelminthes , semoga ulasan ini dapat bermanfaat untuk sahabat sekalian.