Tes Kebugaran Jasmani – Hallo sahabat semua! Pada perjumpaan kali ini quipper.co.id akan menyampaikan pembahasan materi makalah tentang tes kebugaran jasmani.
Namun pada perjumpaan sebelumnya, yang mana kami juga telah menyampaikan materi makalah tentang Olahraga Dayung. Yuk langsung kita simak pembahasan di bawah ini.
Daftar Isi :
Pengertian Tes Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani merupakan keadaan atau kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari – hari dengan mudah, tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki energi yang tersedia untuk menghemat waktu luang mereka untuk keperluan lain dalam aktivitas yang tengah dilakukan oleh seseorang untuk menilai sejauh manakah kemampuan kebugaran serta dapat mengetahui tingkatan kebugaran jasmaninya.
Jenis Tes Kebugaran Jasmani
Tes Denyut Nadi Maksimal (DNM)
Denyut nadi merupakan frekuensi detak / denyut jantung yang bisa dirasakan (disentuh) pada permukaan kulit di tempat – tempat tertentu.
Ini berarti bahwa denyut nadi biasanya sama dengan frekuensi detak jantung.
Di antara tempat denyut nadi lain di mana pergelangan tangan menyentuh bagian depan atas pangkal ibu jari, leher kiri atau kanan, dada kiri, apex jantung dan pelipis.
Frekuensi nadi akan meningkat jika kerja jantung meningkat. Ini berarti, jika kita berlatih, denyut nadi secara otomatis akan semakin cepat sampai batas ke titik tertentu, sesuai dengan tingkat beratnya latihan yang dilakukan.
DNM merupakan denyut nadi maksimum yang dihitung berdasarkan, DNM = 220 – UMUR. Upaya peningkatan intensitas pelatihan DN harus dilakukan secara bertahap.
Misalnya, jika minggu ini anda ingin mencapai 70% dari zone training, minggu berikutnya harus ditingkatkan 75% dan seterusnya.
Tes Harvard (step test)
Pengukuran resistensi jantung dan paru – paru dilakukan dengan menggunakan Hardvard Step Test.
Cara Hardvard Step Test merupakan siswa pria dan wanita yang menjalankan kursi naik dan turun.
Untuk pria, ketinggian kursi adalah 45 cm dalam 5 menit. Untuk anak perempuan, ketinggian kursi adalah 40 cm dalam 4 menit.
Dalam 1 menit naik turun di kursi 30 kali. Setelah itu, istirahat selama 45 detik dan denyut nadi dihitung dalam waktu 30 detik.
Setelah 2 dan 3 menit, itu diulang. Perhitungan standar nadi lebih dari 91 dianggap sangat baik, 81 – 90 dianggap baik, 71 – 80 dianggap cukup, 61 – 70 sedang, 51 – 60 kurang dan kurang dari 50 dianggap sangat kurang.
Tes Lari Cepat 60 Meter
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan. Anda melakukan ini dengan berlari 60 meter dengan cepat.
Alat dan fasilitas yang digunakan merupakan lintasan balap 60 meter, stopwatch, peluit.
Cara para peserta berada di belakang garis start. Dalam aba – aba “siap”, peserta memposisikan diri dan bersiap untuk berlari.
Dalam aba – aba “ya!” peserta berlari secepat mungkin ke garis finish, menempuh jarak 30 meter untuk pria dan 40 meter untuk wanita.
Perlombaan diulang jika pelari mencuri start, tidak melewati garis finish dan pelari terganggu oleh pelari lainnya.
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera dinaikkan sampai pelari melewati garis finish dengan tepat.
Hasil yang dicatat merupakan waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 30 meter untuk pria dan 40 meter untuk wanita, dalam hitungan detik.
Tes Gantung Siku Tekuk (pull up)
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan ketahanan otot bahu.
Anda melakukan ini dengan menggantung siku tekuk (pull up). Fasilitas yang digunakan merupakan palang tunggal dan stopwatch.
Palang tunggal merupakan alat yang dipasang di atas kepala peserta.
Peserta berdiri di bawah palang tunggal, dengan kedua tangan memegang palang tunggal selebar bahu.
Telapak tangan anda menghadap ke belakang. Dengan bantuan tolakan kaki, para peserta melompat untuk mencapai sikap bergantung, dagu berada di atas palang tunggal.
Sikap ini dipertahankan selama mungkin. Hasil yang dicatat merupakan waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap ini dalam hitungan detik.
Tes Baring Duduk (sit up)
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Anda melakukan ini berbaring duduk (sit up).
Alat yang digunakan adalah stopwatch. caranya merupakan berbaring terlentang di lantai, lutut ditekuk.
Kedua jari terhubung di belakang kepala. Kedua pergelangan kaki bisa dipegang oleh peserta lain sehingga kaki tidak terangkat.
Ketika mendengar aba – aba “ya”, peserta mengambil sikap duduk sampai siku mereka menyentuh paha mereka dan kemudian kembali ke sikap awal mereka.
Lakukan ini berulang kali dengan cepat, tanpa istirahat, selama 30 detik. Hasil yang tengah dihitung serta dicatat ialah sejumlah gerakan duduk yang bisa dilakukan oleh sempurna dalam 30detik.
Fungsi Tes Kebugaran Jasmani
- Hasilnya bisa dijadikan referensi bagi seseorang untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya.
- Berguna untuk menilai keterampilan fisik.
- Mengukur kemampuan seseorang adalah hal jasmaninya.
- Mencari tahu sejauh mana kondisi seseorang atau perkembangan kebugaran jasmaninya.
Ketentuan Yang Harus Diperhatikan
Sebelum melakukan tes kebugaran, anda harus memperhatikan instruksi kebugaran umum, yaitu :
- Tes dilakukan secara berurutan dan sesuai dengan instruksi pelaksanaan.
- Harus dalam keadaan sehat dan siap untuk melakukan tes.
- Peserta tes harus cukup istirahat malam sebelum ujian dan makan setidaknya 2 jam sebelum ujian.
- Peserta tes harus memahami dan dapat melakukan teknik pelaksanaan tes dengan benar.
- Identitas peserta tes harus dicatat secara lengkap, seperti usia, tinggi dan berat badan.
Selain instruksi umum yang harus dilaksanakan, ada juga ketentuan khusus yang harus diikuti :
- Peserta tes (testee) harus mengenakan pakaian olahraga lengkap. Pakailah sepatu bersol karet (sepatu jogging).
- Peserta tes harus memahami tes yang akan dilakukan dan menguasainya, dan mereka telah melakukan pemanasan sebelumnya.
- Peserta yang mengikuti tes, tetapi tidak dapat melakukan tugas, hasilnya dicatat dengan angka nol (0).
Penilaian TKJI dari ICSPFT :
- Ini adalah serangkaian tes yang terdiri dari beberapa jenis tes.
- Ini ditujukan untuk laki – laki serta perempuan berusia 6 hingga 32 tahun.
Efek Tes Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani dapat dicapai jika seseorang berolahraga secara teratur sesuai dengan aturan yang berlaku.
Efek latihan jasmani pada tubuh antara lain :
- Meningkatkan kapasitas jantung dan paru – paru.
- Memperkuat sendi dan otot.
- Menurunkan tekanan darah.
- Mengurangi lemak.
- Memperbaiki bentuk tubuh, meningkatkan kadar gula darah.
- Mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
- Meningkatkan aliran darah.
- Mempercepat aliran darah.
- Mempercepat pertukaran gas.
- Memperlambat proses penuaan.
Manfaat Tes Kebugaran Jasmani
Manfaat untuk kebugaran adalah sebagai berikut :
- Peningkatan kapasitas sistem peredaran darah dan kerja jantung untuk mengantisipasi penyakit jantung.
- Membuat peningkatan pada kekuatan, daya tahan, kecepatan dan komponen kondisi fisik lainnya.
- Gerakan ekonomi yang lebih baik selama pelatihan.
- Pemulihan lebih cepat pada organ tubuh setelah latihan.
- Membuat berat badan menjadi turun serta mengantisipasi obesitas.
- Cegah dan atur diabetes.
- Tingkatkan kualitas hormon.
- Mengurangi tekanan darah.
- Berikan banyak energi.
Respons cepat dari organisme tubuh kita kapan saja, jika perlu. Karena itu, beberapa komponen kebugaran jasmani harus diukur.
Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran seseorang.
Misalnya pengukuran denyut nadi. Betapa pentingnya bagi seseorang untuk memahami kebugaran jasmani mereka dengan mengukur denyut nadi mereka.
Khusus untuk siswa, ini sangat penting. Selain mendeteksi apakah siswa memiliki kelainan jantung atau tidak, kebugaran jasmani memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan siswa. Siswa yang sehat dan bugar akan dapat mencapai prestasi.
Demikianlah yang dapat quipper.co.id sampaikan. Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat dan membantu rekan – rekan semua ya!
Terimakasih sudah membaca pembahasan materi makalah tentang tes kebugaran jasmani.