Halo sobat setia quipper.co.id semua, bagaimana kabar sobat semua hari ini? kembali lagi akan admin akan menerangkan sebuah materi matematika Fibonacci.
Mungkin sobat ada yang masih merasa asing dengan materi Fibonacci ini, namun biar sobat tahu tentang apa itu fibonacci dalam ilmu matematika?
Sebaiknya sobat simak semua rincian penjelasan yang akan admin quipper sampaikan sebagai berikut ini. cekidot!
Daftar Isi :
Pengertian Fibonacci
Rasio fibonacci pertama kali ditemukan oleh salah satu ahli matematika pada abad pertengahan yang berasal dari kota Pisa – Italia yang mempunyai nama Leonardo Fibonacci.
Leonard pertama kali memperkenalkan deret angka 0,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89, … dan lainnya, yang ada dalam rasio nya terdapat proporsi bentuk-bentuk pada alam.
Selanjutnya, dari deret di temukan rasio yang sering ditemui pada setiap bentuk benda yang ada di dalam alam ini, yaitu rasio 1 : 1 . 6 1 8 atau 0 . 6 1 8 : 1 yang sangat dikenal dengan sebutan Golden Ratio.
Cara Penggunaan Fibonacci Di Trading
Berdasarkan rasio yang telah di sebutkan pada materi di atas, banyak trader yang kemudian mulai mencoba pakai rasio fibonaccii ini sebagai alat ukur untuk bisa mendapatkan area-area yang mudah untuk bisa di jadikan acuan untuk mendapatkan posisi yang “ Berpotensi Menghasilkan Banyak Keuntungan ”.
Kamu tidak usah perlu menjadi orang matematika agar bisa pandai menghitung rasio fibonaccii dalam disetiap transaksi trading yang akan kamu lakukan karena dalam platform trading FOREXIMF sudah menyiapkan tools yang akan mempermudahkan kamu dalam mengaplikasikan rasio fibonaccii dengan instan, tanpa menggunakan rumus!
Nama tool nya ialah Fibonaccii Retracement. Menggunakan tool ini, kamu dengan mudah nya akan bisa menentukan kisaran area yang potensial sebagai support dan resistance.
Fibonacci retracement dapat di gunakan dengan sangat baik pada dalam keadaan pasar saat dalam keadaan yang trending, baik itu saat downtrend ataupun uptrend.
Tetapi alat bantu yang kurang efektif apabila di terapkan saat pasar sedang dalam kondisi Sideways.
Konsep yang sangat dasar dalam menggunakan fibonaccii retracement ialah dengan mencari peluang buy ketika harga sedang berada pada kisaran support.
Sebaliknya, kamu bisa lebih mudah mencari peluang sell ketika harga berada pada kisaran resistance yang dapat di peroleh dari fibonaccii retracement.
Untuk lebih bisa untuk dapat menemukan level retracement, kamu terlebih dahulu harus menemukan titik tertinggi dan terendah yang di signifikan. Titik tersebut dapat disebut sebagai swing high dan swing low.
Pada saat pergerakan pasar uptrend, yang harus kamu lakukanialah dengan menarik fibonaccii retracement dari swing low ke swing high seperti contoh yang ada pada gambar dibawah ini.
Dalam pergerakan harga pada saat downtrend, yang perlu kamu lakukan ialah dengan menarik fibonacci retracement dari swing high ke swing low. Seperti vontoh pada dalam gambar dibawah ini.
Dapat dilihat pada dua penjelasan gambar di atas bahwa level-level fibonacci yang dapat di gunakan dalam trading ialah level:
- 0.0 %
- 23.6 %
- 38.2 %
- 50.0 %
- 61.8 %
- 76.4 %
- 100.0 %.
Level-level itulah yang akan di jadikan sebagai area dalam acuan atau referensi pada para trader untuk menentukan area support dan resistance.
Dalam menggunakan fibonacci retracement ini, kamu akan dapat mengambil level-level yang bisa kamu jadikan sebagai area referensi untuk menentukan entry level.
Level yang termasuk populer adalah 38.2%, 50.0% dan 61.8%. Dalam kisaran level-level iu sering kali bermunculan sinyal buy atau sell dengan tingkat akurasi yang cukup sangat tinggi.
Level-level pada fibonacci retracement sebenar nya ialah level support dan resistance.
Maka, area referensi dapat digunakan untuk mencari sinyal sell yang sebenarnya ialah area resistance.
Dengan begitu, area referensi dalam mencari sinyal buy sebenarnya ialah area support.
Penggunaan cara nya mirip dengan bounce trading. Kamu harus menunggu pullback hingga memasuki ke area referensi dan mencari apakah ada konfirmasi sinyal buy atau sell di dalamnya.
Namun karena kamu belum mengetahui sinyal buy ataupun sell, untuk sementara kamu harus menggunakan fibonacci retracement terlebih dahulu.
Ketika sudah ada pergerakan harga tertahan di area referensi tersebut, maka kamu harus bisa mencoba untuk melakukan sell atau buy.
Strategi Sell Menggunakan Fibonacci
Strategi itu ialah merupakan kebalikan dari strategi buy. Kalau strategi buy dapat di lakukan pada saat uptrend, maka strategi sell ini dapat di laksanakan pada saat downtrend.
Di bawah ini adalah contoh grafik pergerakan EUR atau USD.
Pada saat kamu menunggu yang terjadi pullback ke area referensi sell yang ada di dalam kisaran antara 1.37461(38.2%) hingga 1.38995(61.8%).Kemudian ditengah ada di dalam level 50 .0 % berada pada level 1. 38228.
Ketiga level di atas merupakan level resistance, dan area referensi kamu sebenarnya adalah area resistance.
Kemudian, sekarang pullback telah berhasil terjadi dan kamu akan dapat mengetahui apabila harga telah masuk ke dalam area referensi.
Dapat dilihat apabila harga tidak mampu menembus ke dalam level 1.3 8 9 9 5 (61.8%), bahkan ketika malah turun dan tembus ke bawah 1.38228 (50.0%).
Inilah petanda bahwa sinyal kamu boleh melakukan sell dengan target di level 1.34980(0.0%).
Jangan lupa, antisipasi nya pada dalam di exit point (1) atau (2), seandainya ternyata perkiraan kamu salah.
Sekarang, bisa kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya!
Dalam menggunakan fibonacci retracement, kebanyakan trader akan melakukan kesalahan pada saat dalam memakai swing low dan swing high.
Maka, harus diperlukan pengamatan yang lebih jeli dan latihan yang cukup untuk mengasah ketajaman kamu dalam mempelajari swing high dan swing low.
Nah demikianlah pembahasan tentang fibonacci yang bisa quipper.co.id sampaikan. semoga bermanfaat dan dapat membantu sobat semua.