Pengertian Maf’ul Bih

Posted on

Pengertian Maf’ul Bih – Pada kesempatan kali ini Quipper.co.id akan membahas mengenai Pengertian Maf’ul Bih, langsung aja kita simak pembahasannya dibawah ini.

Pengertian Maf'ul Bih
Pengertian Maf’ul Bih

Pengertian Maf’ul Bih

Dalam bahasa indonesia maf’ul bih dapat disebut dengan objek, yaitu orang ataupun apa saja yang bisa menjadi sasaran pelaku.

Dalam kaidah nahwu dapat di sebutkan :

Artinya ialah : Isim manshuf yang akan menjadi sasaran objek (perbuatan).

Maka dari itu hal ini sangat jelas sekali yang dimaksud dengan maf’ul bih, jika menurut para ahli nahwu isim manshub ialah yang mana posisinya akan menjadi sasaran objek si pelaku.

Contoh :

Artinya : Contoh diatas ialah ahmad membuka pintu menjadi sasaran dalam contoh tersebut ialah pintu الْبَابَ.

Jadi contoh disini kedudukannya ialah sebagai maf’ul bih, contoh lainnya yaitu :

Yang artinya : Saya memakan roti. Yang menjadi sasaran dalam contoh di atas yaitu الْخُبْزَ (roti).

Jadi kedudukannya roti disini ialah sebagai maf’ul bih, contoh lainnya yaitu :

Yang artinya ialah ibrahim memukul anjing. Yang menjadi sasaran dalam contoh tersebut yaitu الْكَلْبَ (anjing), jadi kedudukannya si anjing disini ialah sebagai maf’ul bih.

Pembagian Maf’ul Bih

Hal ini dapat dilihat dari bentuk katanya, dan maf’ul bih ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut.

1. Isim Mu’rab

Apabila isim yang menjadi maf’ul dan dapat berubah irabnya saat dimasuki amil yang berbeda.

Contohnya yaitu maf’ul bih yang berupa isim mu’rab :

Maka kata كَلْبًا dan juga الْقُرْآنًا dapat berubah irabnya sesuai dengan amil ataupun kedudukannya.

2. Isim Mabni

Maf’ul bih ini juga dapat berupa isim mabni yaitu seperti isim pada dhamir, isim isyarah dan juga isim maushul.

Dan maf’ul bih yang terdiri dari kata ganti (isim dhamir) ini terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

Baca Juga :   Syafakallah Artinya

A. Dhamir Muttashil (Bersambung)

Maf’ul bih dhamir muttashil ini terdapat 12 yaitu :

B. Dhamir Munfashil (Terpisah)

Maf’ul bih dhamir Munfashil terdapat 12 yaitu :

Contoh maf’ul bih dari isim mabni yaitu :

Dan kata إِيَّاكَ ialah merupakan dari maf’ul bih yang berupa isim dhamir munfashil :

Kata هَذَا ialah merupakan maf’ul bih yang berupa dari isim isyarah :

Kata مَنْ ialah merupakan maf’ul bih yang berupa isim dhamir munfashil, adapun isim dhamir kaf ialah merupakan maf’ul yang berupa isim dhamir muttashil.

3. Mashdar Muawwal

Maf’ul bih yang berupa mashdar muawaal ini terdiri dari an dan fi’il atau anna dengan isim dan juga khabarnya.

Contohnya yaitu :

Mashdar Muawwal أَنْ dan juga تَشْهَدَ ialah dari Maf’ul bih dan fi’il أَمَرَ, sedangkan dari kata أَنَّ dan dengan isimnya dan juga khabarnya ialah merupakan Maf’ul dari fi’il تَشْهَدَ.

Kaidah Penempatan Maf’ul Bih

1. Posisi standar dalam bahasa arab ialah fi’il, fa’il dan juga maf’ul.

Contohnya yaitu :

2. Boleh mendahulukan maf’ul sebelum fa’il apabila maf’ul dan juga fa’ilnya berupa isim zhahir.

Contohnya :

3. Boleh mendahulukan maf’ul sebelum fi’il dan juga fa’ilnya jika maf’ulnya berupa isim zhahir.

Contohnya :

4. Wajib mengakhiri maf’ul apabila maf’ulnya tersebut berupa isim dhamir.

Contohnya :

5. Wajib mengakhiri maf’ulnya jika di takutkan dan apabila ada kesalahan faham maka di dahulukan.

Contohnya :

Jika maf’ulnya di dahulukan maka akan ada yang menyangka bahwa maf’ulnya itu ialah yang terakhir.

6. Wajib mendahulukan maf’ulnya sebelum fi’il dan juga fa’ilnya apabila maf’ulnya berupa isim dhamir munfashil.

Contohnya :

7. Boleh menghilangkan fi’ilnya dan juga fa’ilnya serta menyisakan maf’ulnya saja apabila dapat dipahami dari susunan kalimatnya.

Baca Juga :   Doa Masuk Rumah Dan Keluar Rumah

Contohnya : Jika ada yang bertanya ke kamu, “Kamu bertemu siapa kemarin”? maka jawabannya عَلِيًّا dan yang di maksud ialah : قَابَلْتُ عَلِيًّا

Tanda I’rab Maf’ul Bih

Sebagimana yang telah di bahas diatas bahwa maf’ul ialah merupakan isim manshub, yang artinya ialah irab dan dari maf’ul ialah nashab.

Maka tanda dari nashab pada maf’ul ialah fathah, alif, kasrah dan juga ya’ tanda irab ini hanya berlaku pada isim mu’rabnya saja.

Berikut ini ialah penjelasan mengenai tanda i’rab ma’ul bih langsung saja disimak penjelasannya dibawah ini.

1. Fathah

Fathah ialah menjadi tanda nashab pada maf’ulnya apabila berbentuk isim mufrad ataupun jama’ taksir.

  • Isim Mufrad :
  • Jama’ Taksir :

2. Alif

Alif ialah menjadi tanda nashab pada maf’ul jika maf’ulnya terbentuk isimnya lima.

3. Kasrah

Kasrah ialah menjadi tanda nashab pada maf’ulnya jika bentuknya jama’ muanats salim.

4. Ya’

Ya’ ialah menjadi tanda nashab pada maf’ulnya apabila bentuknya isim tatsniyah ataupun jama’ mudzakkar salim.

  • Isim Tatsniyah : ضَرَبَتْ سَلْمَى قِطَّيْنِ
  • Jama’ Mudzakar Salim : رَأَيْتُ الْمُسْلِمِيْنَ

Jika maf’ulnya berupa isim mabni maka tanda pada i’rabnya tersebut tidak berubah, akan tetapi i’rabnya sesuai dengan mahalnya pada kalimatnya.

Contohnya :

Kata هَذَا ialah merupakan maf’ul bih yang berupa isim isyarah dan i’rabnya fi mahal marfu’.

Kata مَنْ ialah merupakan suatu maf’ul bih yang berupa dhamir munfashil.

Dan ada juga dhamir kaf ialah merupakan maf’ul yang berupa dhamir muttashil dan i’rabnya yaitu fi mahal marfu’.

Itulah yang dapat Quipper.co.id sampaikan pada pembahasan kali ini mengenai Pengertian Maf’ul Bih, semoga artikel ini dapat membantu dan bermanfaat bagi kalian semuanya Terimakasih.

Baca Juga Artikel Liannya :