Simbiosis Mutualisme – Dalam bahasa Yunani hal yang disebut dengan Simbiosis ialah merupakan semua jenis interaksi pada biologis yang jangka panjang dan dekatnya antara dua organisme biologis yang berbeda.
Simbiosis ini dibedakan menjadi dua yaitu diantaranya ektosimbiosis dan endosimbiosis.
Ektosimbiosis ialah merupakan bentuk dari hubungan kedua organisme yang berbeda jenisnya.
Yang mana organisme pada yang satu ini ialah hidup di bagian luar organisme yang lainnya.
Endosimbiosis ialah merupakan bentuk dari hubungan antara kedua organisme yang berbeda jenisnya yang mana pada organisme yang satu ini hidup dibagian dalam organisme yang lainnya.
Pada dasarnya setiap hubungan antara dua populasi spesies atau kelompok organisme yang hidup bersama ialah simbiosis.
Dan spesies ini tidaklah berbahaya serta tidak berpengaruh pada satu sama lain dan makhluk yang seperti ini sering disebut dengan simbion.
Albert Bernhard Frank pada tahun 1877, ia menggunakan kata istilah yakni simbiosis dan sebelumnya istilah ini telah digunakan untuk menggambarkan orang – orang.
Baca Juga : Bioma Tundra
Yang tinggal bersama dimasyarakat untuk menggambarkan suatu hubungan yaitu mutualistik pada liken.
Dan pada tahun 1879, ahli mikologi yang bernama Jerman Heinrich Anton de Bary telah mendefinisikannya sebagai (organisme berbeda yang hidup bersama).
Dan definisi ini sangat bervariasi diantara para ilmuan dengan beberapa anjuran bahwasannya simbiosis ini hanya mengacu pada mutualisme yang persisten.
Sementara yang lain berpikir bahwasannya hal ini harus melaksanakan pada semua jenis interaksi pada biologis yang terus – menerus dengan kata lain yang saling menguntungkan.
Dan yang menguntungkan hanya satu pihak saja namun tidak dapat merugikan yang lainnya.
Ataupun ada yang menguntungkan satu pihak akan tetapi dapat merugikan pihak yang lainnya.
Setelah perdebatan selama 130 tahun, buku teks biologi dan ekologi akhirnya menggunakan definisi (de Bary) atau dengan definisi yang lebih luas lagi.
Simbiosis artinya semua interaksi spesies atau kata lainnya ialah “bukan lagi semata hubungan mutualisme”.
Dari penggunaan definisi di atas maka simbiosis pun dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
“Simbiosis Mutualisme, Simbiosis Komensalisme dan juga Simbiosis Parasitisme”.
Kali ini quipper.co.id akan membahasnya lebih rinci lagi agar lebih mudah untuk memahaminya, mari kita simak pembahasanya berikut ini.
Daftar Isi :
Macam – Macam Jenis Simbiosis
Berikut ini ada penjelasan mengenai definisi dari beberapa simbiosis, yang diantaranya :
Simbiosis Mutualisme
Simbiosis Mutualisme ialah merupakan suatu ketergantungan antara dua mahkluk hidup yang saling menguntungkan dalam hubungan kedua organisme yang tidak ada pihak yang dirugikan.
Rata – rata makhluk hidup yang melakukan simbiosis mutualisme ini hendak menghadapi kerugian apabila tidak melaksanakan simbiosis, maka dengan kehadiran makhluk hidup lain akan menjadi amat penting baginya.
Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme ialah merupakan suatu ketergantungan antara dua mahkluk hidup.
Oleh karena itu dalam hal ini mahkluk hidup yang satunya dapat menguntungkan sementara mahkluk hidup yang lainnya tidak dapat dirugikan.
Simbiosis Parasitisme
Simbiosis Parasitisme ialah merupakan suatu ketergantungan yang terjadi pada pihak yang satu akan mendapatkan keuntungan akan tetapi dapat merugikan pihak lainnya.
Contoh – Contoh Simbiosis
Dibawah ini ialah contoh – contoh dari simbiosis mari kita simak contohnya sebagai berikut :
Simbiosis Mutualisme
Adapun contoh dari simbiosis mutualisme ini dapat dilihat dari suatu hubungan antara kupu – kupu dan lebah serta bunganya.
Yang mana hal ini bukan kupu – kupu atau lebah saja yang dapat menguntungkan dengan mendapatkan sari makanan dari bunganya saja.
Akan tetapi bunga juga dapat terbantu dalam penyerbukannya karena adanya kupu – kupu dan juga lebah.
Selain lebah dan kupu – kupu serta bunga tersebut hubungan yang lainnya akan dapat menggambarkan simbiosis mutualisme ialah bakteri rhizobium leguminosarum dan juga pada tanaman polong – polongan.
Baca Juga : Bunga Sempurna
Kok bisa ya ? bakteri rhizobium leguminosarum merupakan bakteri yang fungsinya untuk menyuburkan tanah dengan cara mengikat nitrogen yang terdapat didalam udara yang bebas.
Nah, dengan adanya bakteri tersebut maka tanaman polong – polongan menjadi lebih subur.
Karena bakteri rhizobium itu akan memperoleh makanan dari tanaman polong – polongan tersebut.
Hal yang tidak jauh berbeda antara manusia dan bakteri khususnya pada bakteri E. Coli yang ada di usus Besar, dengan adanya bakteri di dalam tubuh manusia.
Maka manusia dapat mengurangi pertumbuhan pada bakteri jahat dan dapat mempercepat proses pembusukan di dalam usus besar.
Sedangkan pada bakteri E. Coli itu sendiri mendapatkan keuntungan karena bisa mendapatkan makanan dari sisa – sisa makanan pada usus besar.
Simbiosis Komensialisme
Contoh dari simbiosis komensialisme ini dapat dilihat dari hubungan antara Anggrek dan juga mangga yang mana anggrek tumbuh dan berkembangnya dengan melekat pada pohon mangga.
Dan fungsinya ialah agar anggrek mendapatkan sinar matahari, air dan zat – zat untuk melakukan proses fotosintesis.
Dengan ia menempel pada pohon mangga maka anggrek hendak memperoleh cahaya matahari, air serta zat anorganik dari kulit batangnya.
Sementara pohon mangga tersebut tidak di rugikan ataupun di untungkan dari keberadaan tumbuhan anggrek tersebut.
Contoh yang lainnya dapat dilihat pada ikan remora dengan ikan hiu, karena ikan remora ini memiliki alat semacam pengisap yang memungkin -kannya bisa menempel pada ikan hiu atau pada ikan Iain yang lebih besar.
Dengan ia menempel seperti itu maka sisa – sisa makanan pada hiu yang berupa remah – remah dapat di manfaatkan dengan ikan remora.
Dan ikan remora ini juga dapat di untungkan karena terhindar dari predatornya.
Sementara itu dengan kehadiran ikan remora ini tidak akan mengganggu ikan hiu karena ikan hiu tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan.
Selain ikan hiu dan ikan remora ada contoh yang lain dari simbiosis komensalisme ini dapat dilihat dari rayap dengan protozoa berflagella.
Yang mana protoza berflagella ini hidup di dalam saluran pencernaan rayap dan dapat mencerna selulosa dari kayu.
Kemudian akan menjadi molekul – molekul karbohidrat yang lebih sederhana lagi sehingga bisa dicerna.
Protoza berflagella akan mendapatkan keuntungan dari interaksi tersebut karena hal ini dapat berlindung di dalam tubuh rayap sementara itu rayap tidak akan mendapatkan pengaruh apapun.
Simbiosis Parasitisme
Contoh ini dapat dilihat dari hubungan parasit dengan inangnya dengan berbagai mikro organisme pada penyakit yang hidup pada manusia, hewan dan tumbuhan yang bersifat parasit.
Parasit tersebut hidup dan mendapatkan makanan dari inangnya yaitu tubuh manusia, hewan, maupun pada tumbuhan, akan tetapi parasit tersebut tidak memberikan apa – apa pada inangnya.
Contoh yang lainnya dapat dari hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak saja.
Yaitu parasitisme ialah merupakan suatu hubungan antara nyamuk dan juga manusia.
Karena nyamuk akan menggigit dan akan menghisap darah pada tubuh manusia.
Akan tetapi ada jenis nyamuk yang tertentu dapat menyebarkan penyakit yang mematikan seperti demam berdarah ataupun malaria.
Bagi nyamuk hubungan ini sangat menguntungkan karena bukan hanya mendapatkan darah saja akan tetapi dapat berkembang biak juga.
Namun bagi manusia hubungan seperti ini sangat merugikan karena bisa terserang penyakit yang berbahaya.
Berikut ini hubungan antara sapi dengan cacing hati hal ini hampir mirip dengan hubungan manusia dan nyamuk.
Akan tetapi hal ini juga merupakan salah satu contoh dari simbiosis parasitisme.
Dengan berdiam di tubuh sapi saja cacing hati ini akan mendapatkan keuntungan berupa makanan dari sapi.
Sementara itu sapi akan mendapatkan kerugian karena kesehatannya menjadi terganggu dan terserang penyakit karena cacing hati tersebut.
Sekian yang dapat quipper.co.id ulas pada kesempatan kali ini semoga bermanfaat bagi sahabat semua.
Artikel terkait lainnya :