Teknik Dasar Tinju – Hallo sahabat semua! Pada perjumpaan kali ini quipper co.id akan menyampaikan pembahasan materi makalah tentang teknik dasar tinju.

Namun pada perjumpaan sebelumnya, yang mana kami juga telah menyampaikan materi makalah tentang Tes kebugaran Jasmani – Pengertian, Manfaat Dan Fungsinya. Yuk langsung kita simak pembahasan di bawah ini.

Daftar Isi :

Pengertian Tinju

Tinju merupakan jenis olahraga yang dapat dianggap sebagai pertarungan fisik dan membutuhkan daya tahan yang kuat dan kondisi fisik yang baik, sehingga perlu dikuasai oleh strategi dan teknik yang tepat agar aksinya menjadi sempurna.

Petinju perlu menghindari pukulan satu sama lain dan juga harus mengenai lawan mereka dengan cepat dan akurat sehingga mereka dapat memenangkan pertarungan yang tepat.

Dalam olahraga Olimpiade atau olahraga yang profesional, petinju harus memeriksa dan mengenali teknik tinju satu per satu, sehingga mereka menjadi dasar untuk kemenangan dalam pertarungan.

Sejarah Olahraga Tinju

Sejarahnya tinju ada dan dipopulerkan di Romawi, Yunani dan Mesir. Namun, beberapa mengatakan bahwa tinju merupakan pertarungan pertama melawan Abel dan ada catatan pertandingan tinju di kitab Mahabharata.

Selain itu, pada 1619 SM di pulau Kreta, di Laut tengah, penduduk setempat akrab dengan olahraga tinju. Selain itu, di Tiongkok, olahraga tinju dikenal pada 1600 SM.

Berdasarkan puisi Iliad karya Homer, kompetisi tinju ada di Yunani pada abad ke – 8 SM sebagai olahraga kuno yang dilakukan dalam berbagai konteks sosial Yunani.

Namun, sejarah tinju di Yunani Kuno hanya sebuah legenda, karena sumbernya yang tidak lengkap.

Namun, olahraga tinju ini adalah bagian dari budaya atletik Yunani kuno, pada zaman klasik awal, yang mengenakan sarung tangan.

Seiring perkembangannya, sekitar 500 SM, sarung tangan ini (juga disebut hymantes) digunakan sebagai sambungan pelindung dan tangan yang dibuat dengan potongan kulit sapi dengan panjang sekitar 3 – 3,7 m di sekitar tangan dan buku jari.

Petinju terkenal pertama adalah Theagenes dari Thasos, Yunani. Ia memenangkan Olympic Games pada tahun 450 M.

Theagenes, selama karirnya, membuat 1.406 kali pertandingan.
Selama pertandingan, Theagenes menggunakan sarung tangan besi (cestus) yang mengakibatkan banyak korban, bahkan banyak lawan bermainnya meninggal karena sarung tangan besinya.

Di Inggris, pertandingan tinju baru dikenal pada abad ke – 18, diperkenalkan oleh Jamea Free. Pada 1730, ia menjadi juara pertama dalam pertandingan tinju.

Kemudian, pada 1743, meskipun tinju telah menjadi hiburan yang populer selama berabad – abad, tetapi karena ada banyak korban selama pertandingan tinju, seorang petinju Inggris yang terkenal bernama James Ping atau James Broughton memperkenalkan sarung tinju yang terbuat dari bahan yang aman.

Dia adalah petinju pertama yang mengenakan sarung tinju. Sarung tinju ini termasuk dalam peraturan tinju dan diperkenalkan pada 10 Agustus 1743.

Dengan cara ini, terima kasih kepada James Ping, tinju dapat dimainkan dengan aman dan menjadi tontonan yang aman juga.

Teknik Dalam Olahraga Tinju Untuk Pemula

Dalam tinju, pelatihan teknik tinju dasar diperlukan. Pada dasarnya, pemain tinju harus memiliki ketangkasan dan tubuh yang kuat.

Pelatihan untuk pemula dapat dimulai dengan latihan teratur dengan beban biasa seperti dibawah ini :

Dips
Push – up
Pull – up
Jongkok

Cara latihan diatas dapat membuat otot – otot tubuh terbentuk, karena ini adalah salah satu aspek penting dari olahraga.

Selain itu, daya tahan yang baik juga merupakan modal utama dalam olahraga.

Satu hal lagi yang penting adalah mempersiapkan mental selama pelatihan. Latihan fisik dapat dilakukan secara rutin, seperti berenang, berjalan dan bersepeda, serta latihan kebugaran di gimnasium.

Selain itu, pola makan juga harus dijaga dengan menghitung kebutuhan kalori dan nutrisi agar tubuh seimbang karena digunakan untuk olahraga.

Terakhir, melatih diri anda untuk mengendalikan nafsu dapat dilakukan dengan meditasi atau yoga.

Setelah melatih otot dan latihan fisik, pelatihan dasar dalam tinju adalah berlatih pukulan.

Sebelum pelatihan, berikut ini beberapa istilah penting dalam tinju :

Strike

Strike ialah sebuah pukulan yang tajam yang diarahkan untuk lawan disaat melakukan pertandingan.

Lab

Lab merupakan pukulan pengumpan, tetapi bisa juga menjadi andalan bagi petinju yang memiliki kelainan tangan atau kidal.

Alperkad

Alperkad merupakan pukulan ke arah perut dengan tujuan untuk melemahkan pertahanan lawan.

Hook

Hook merupakan pukulan ke arah kepala dengan tujuan untuk menghilangkan konsentrasi lawan.

Saisteb

Saisteb memiliki persamaan dengan baisteb dan wiping yaitu sebuah tindakan untuk mencegah pukulan yang datang dari arah lawan.

Latihan memukul dapat dimulai dengan latihan meninju pada karung tinju untuk menganalisis pukulan dan membuat gerakan meninju yang nyaman.

Dengan demikian, orang bisa melihat apa saja kelemahan dalam memukul gerakan.

Latihan tinju dalam karung tinju ini dapat dilakukan setidaknya 15 menit setiap hari.

Setelah itu, latihan memberikan 3 atau 4 pukulan pada waktu satu kali napas dapat dilakukan untuk mengembangkan dan mengelola ritme punching yang baik.

Selain itu, lakukan latihan meninju atas dan bawah juga. Setelah berlatih gerakan tangan, lanjutkan dengan latihan gerakan kaki dasar, karena kaki merupakan bagian penting dari tinju sebagai penyeimbang.

Jika teknik tinju dasar telah dikuasai, latihan tambahan akan mudah dilakukan dan yang tersisa adalah melatih keterampilan meninju.

Peralatan Dan Perlengkapan Tinju

Dalam olahraga tinju, seperti olahraga lainnya, ia membutuhkan peralatan dan perlengkapan untuk mendukung olahraga.

Bahkan jika itu sepertinya saling memukul, bahkan dalam tinju, peralatan dan perlengkapan dibutuhkan, selama pelatihan atau dalam pertandingan tinju.

Jelas, fungsi peralatan adalah untuk mencegah cedera atau melindungi tubuh dari serangan oleh pukulan.

Berikut ini adalah beberapa peralatan yang sering digunakan dalam tinju :

Sarung Tangan Tinju

Dipergunakan untuk melindungi tangan, terutama tulang jari, dari risiko patah tulang.

Umumnya, sebelum mengenakan sarung tinju, petinju selalu membungkus pergelangan tangan dan telapak tangannya terlebih dahulu dengan pembungkus tangan.

Tutup Kepala

Sangat berfungsi sebagai pelindung kepala dari pukulan yang bisa mengakibatkan cedera kepala.

Penjaga Mulut

Sangat berfungsi untuk melindungi mulut dan rahang dari pukulan, untuk mencegah cedera.

Alat Pelindung Pangkal Paha Dan Tulang Kering

Sangat berfungsi sebagai pelindung area sensitif petinju dari tendangan, agar tidak terluka.

Sepatu Tinju

Sangat berfungsi untuk melindungi kaki petinju dari cedera didalam melakukan pertandingan.

Celana Pendek

Sangat berfungsi untuk memudahkan petinju dalam melakukan semua gerakan.

Kantong Beban Atau Tas Samsak

Sangat berfungsi sebagai alat untuk melatih gerakan meninju petinju, melatih ketepatan teknik tinju untuk lebih baik dan memahami gaya atau memukul yang bagus.

Peraturan Dalam Olahraga Tinju

Sistem peraturan tinju telah ada sejak munculnya olahraga ini. Dalam sejarahnya, tinju di Yunani Kuno memiliki aturan berdasarkan referensi dan gambar yang ditemukan oleh para sejarawan.

Namun, karena ada beberapa sumber daya yang tersedia, aturan permainan tinju ini hanya dapat ditebak, yaitu :

Pemain tidak dapat bergelut atau berpelukan.
Anda dapat memukul dengan tangan anda, tetapi anda tidak dapat menggunakan jari anda untuk mencungkil.
Tidak gunakan ring tinju.
Tidak ada batasan waktu (ronde).
Seorang pemain dinyatakan sebagai pemenang jika salah satu petinju menyatakan menyerah atau tidak dapat melanjutkan permainan.
Tidak ada kelas dalam permainan karena mereka dipilih secara acak.
Jika pertandingan berlanjut terlalu lama, petinju bisa bertarung tanpa bertahan sampai seseorang menyerah.

Itu adalah aturan kompetisi tinju di Yunani Kuno. Aturan – aturan ini menjadi dasar aturan olahraga tinju saat ini.

Ada juga peraturan – peraturan tinju sekarang sebagai berikut :

Anda tidak bisa memukul kepala dari belakang.
Anda tidak bisa memukul area vital lawan atau alat kelamin.
Tidak diperbolehkan mengucapkan kata – kata ofensif atau mengolok -olok lawan anda.
Anda tidak bisa memukul lawan jika lawan sudah tidak berdaya atau menyerah.

Dalam pertandingan tinju, ada istilah knock down, yang merupakan keadaan petinju yang jatuh karena pukulan lawan.

Petinju yang jatuh menerima waktu dari wasit sampai hitungan 10 untuk kembali dan melanjutkan pertarungan.

Apabila petinju tersebut tidak dapat bangkit kembali, maka dinyatakan kalah dan disebut juga dengan istilah K.O.

Jika petinju gagal pulih, maka dia akan dinyatakan kalah dan juga disebut K.O.

Jika petinju KO lawannya, ia harus menghentikan pukulannya ketika lawan jatuh dan pergi ke sudut putih yang ditunjukkan oleh wasit untuk berdiri sampai lawan naik lagi dan siap untuk melanjutkan permainan.

Peraturan harus diterapkan oleh petinju. Wasit berhak memberikan peringatan kepada petinju yang melanggar peraturan ini. Juga wasit berhak mendiskualifikasi pemain yang melanggar aturan.

Ukuran Dan Gambar Arena Tinju

Dalam tinju, tempat kompetisi disebut ring. Ring adalah arena tinju. Kata ring berasal dari bahasa Inggris, yang berarti cincin.

Sebab, menurut sejarah, arena tinju itu dikelilingi oleh penonton yang membentuk lingkaran.

Tujuannya agar petinju berbaur dengan penonton saat invasi terjadi. Sebab, pada saat itu, tinju dianggap sebagai kegiatan ilegal.

Ring tinju yang digunakan di era modern didirikan di atas panggung sekitar 1,5 meter.

Bentuk ring itu persegi panjang dan dibatasi oleh string dengan jumlah empat di setiap sisi.

Di setiap sudut ring, ada sudut berwarna merah dan biru untuk membedakan kubu para petinju.

Ada juga sudut putih atau netral untuk wasit saat istirahat dan untuk dokter yang bertugas.

Demikianlah yang dapat quipper.co.id sampaikan. Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat dan membantu rekan – rekan semua ya!