Proyeksi Peta

Posted on

Proyeksi Peta – Setelah sebelumnya Quipper.co.id telah menerangkan materi tentang Interaksi Sosial.

Maka pada perjumpaan kali ini kembali akan quipper sampaikan materi tentang Proyeksi Peta Beserta gambar dan penjelasannya lengkap.

Nah untuk melengkapi apa yang menjadi tema pembahasan kita kali ini, maka simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian Proyeksi Peta

Proyeksi Peta
Proyeksi Peta

Apa yang dimaksud dengan Proyeksi? yakni merupakan sebuah cara untuk memindahkan garis paralel dan juga meridian atas globe

Atau merupakan bidang lengkung yang kemudian akan dipindahkan menuju ke bidang datar.

Pada bidang lengkung (globe) yang telah digambarkan ke bidang datar (peta)

pastinya di dalamnya ada beberapa banyak kesalahan atau penyimpangan dalam proses penggambarannya.

Maka dengan adanya bentuk dari kesalahan atau penyimpangan yang terjadi ketika proses penggambaran disebut juga dengan distorsi

Jenis-jenis Proyeksi Peta

Pada proyeksi peta bisa digolongkan menjadi 4 jenis, yakni dengan berdasarkan bidang proyeksinya, lalu proyeksi modifikasi atau perubahan,

kemudian proyeksi dengan berdasarkan sifat aslinya yang akan dipertahankan,

dan selanjutnya terakhir ialah proyeksi dengan berdasarkan dari kedudukan pada sumbu simetrinya.

Proyeksi Berdasarkan Bidang Proyeksinya

Yang pertama dengan berdasarkan bidang dari pada proyeksinya, yang mana busa digolongkan menjadi 4 jenis, yang diantaranya ialah :

Proyeksi Azimuthal (Zenithal)

Proyeksi Azimuthal (Zenithal)
Proyeksi Azimuthal (Zenithal)

Apa yang dimaksud dengan Proyeksi azimuthal yakni merupakan sebuah proyeksi peta yang memakai sebuah bidang datar untuk digunakan sebagai proyeksinya.

Dimana pada proyeksi ini membahas mengenai bola bumii yang mana hanya berpusat pada satu titik.

Selain itu Proyeksi azimuthal kerapkali dikenal dengan sebutan proyeksi zenithal. Dimana pada proyeksi azimuthal bisa dogolongkan yakni sebagai berikut

  • Yang pertama ialah : Proyeksi azimuthal normal, Dimana pada bidang proyeksinya saling bersinggungan dengan kutub. Selain itu dari Jenis proyeksi ini dinilai sangat cocok untuk menggambarkan daerah kutub
  • Yang kedua ialah : Proyeksi azimuthal transversal, Dimana pada bidang proyeksinya mempunyai bentuk tegak lurus yang selaras dengan ekuator.
  • Yang ketiga ialah Proyeksi azimuthal miring/oblique, Dimana pada bidang proyeksinya saling menyinggung terhadap sebuah tempat antara kutub dan equator
Baca Juga :   Plat L dari Daerah Mana
Proyeksi Peta
Proyeksi Peta

Ciri-ciri Proyeksi Zenithal/azimuthal

  • Pada setiap garis bujurmnya merupakan garis lurus yang berpusat pada suatu kutub.
  • Bentuk gambaran pada Garis lintang membentuk sebuah lingkaran yang konsentris yang mengitari kutub.
  • Sudut yang ada diantara garis bujur pada peta mempunayi ukuran yang sama.
  • Seluruh permukaan bumi berbentuk bulat seperti sebuah lingkaran pada saat digambar dengan proyeksi ini.

Proyeksi Silinder (Cylindrical)

Proyeksi Silinder (Cylindrical)
Proyeksi Silinder (Cylindrical)

Dalam memebenntuk proyeksi silinder ini dapat dengan memakai bidang proyeksi yang berebntuk silinder yang membahas seluruh daerah permukaan bumi.

Pengguaan proyeksi silinder dinilai sangat cocok guna menggambarkan luas dari suatu wilayah khatulistiwa atau bahkan lintang rendah

Adapun keuntungan yang dapat diperoeleh dengan penggunaan proyeksi silinder, ini ialah

  • Bisa menggambarkan daerah yang sangat luas.
  • Bisa menerangkan gambaran daerah disekitar khatulistiwa.
  • Pada daerah kutub dengan menyerupai sebuah titik dapat digambarkan seperti layaknya garis lurus.
  • Apabila terussSemakin mendekati kutub, maka akan semakin luas wilayahnya.

Makan manfaat atau keuntungan proyeksi ini ialah sangat cocok guna menggambarkan sebuah daerah ekuator, sebab ke arah kutub akan terjadi peluasan garis lintang.

Proyeksi Kerucut

Proyeksi Kerucut
Proyeksi Kerucut

Dalam menggambarkan proyeksi kerucut dapat dengan menggunakan bidang proyeksi yang berbentuk kerucut dalam menggambarkan bentuk bola bumi.

Kemudian proyeksi kerucut juga dinilai sangat efisien untuk dipergunakan dalam menggambar suatu daerah lintang 45º (lintang tengah).

Kemudian pada proyeksi kerucut ini dapat dibedakan menjadi seperti berikut ini

  • Yang pertama Proyeksi kerucut normal, yakni merupakan sautu garis singgung bidang kerucut yang ada pada bola bumi yang letaknya berada pada suatu paralel (yang standar)
  • Yang kedua Proyeksi kerucut transversal, yakni merupakan suatu sumbu kerucut yang letaknya berada tegak lurus tepat pada sumbu bumi
  • Yang ketiga ialah Priyeksi kerucut miring, yang mana pada sumbu kerucut ini membentuk suatu garis miring tepat berada pada sumbu bumi
Baca Juga :   Kerajinan Limbah Lunak

Ciri-ciri Proyeksi Kerucut

  • Dari setiap garis bujur ialah merupakan sebuah garis lurus dan saling berkonvergensi pada kutub.
  • Kemudian pada garis lintang adalah sebuah busur lingkaran yang berpusat pada titik kutub bumi.
  • Tidak mungkin untuk menggambarkan seluruh permukaan bumi sebab pada salah satu kutub bumi tidak dapat digambarkan.
  • Semua proyeksi bukan lingkaran yang sempurna, jadi bagus untuk menggambarkan garis lintang rendah.

Baca Juga : Peta Persebaran fauna di Indonesia

Proyeksi Modifikasi atau Gubahan

Proyeksi komposit muncul sebab adanya proyeksi murni (azimut, kerucut dan silinder)

sehingga sangat sulit untuk diterapkan dalam menggambarkan daerah sempit atau daerah provinsi lintang tertentu.

Beberapa komposisi dari proyeksi yakni berikut

Proyeksi Mercator

Proyeksi Mercator
Proyeksi Mercator

Pada Proyeksi mercator yang mana menggambarkan bentuk bumi di bidang silinder yang sumbunya berdekatan dengan bumi dan seolah silindernya dibuka menjadi sebuah bidang datar.

Pada Proyeksi mercator ini sangat cocok dalam menggambarkan suatu daerah yang berdekatan dengan ekuator,

namun distorsi pada peta akan mengalami peningkatan pada saat mendekati kutub.

Adapun ciri atau Karakteristik proyeksi mercator ialah seperti berikut

  • Jarak Interval antar meridiannya tidak berbeda.
  • Jarak Interval antarparalel akan meningkat ketika akan mendekati kutub
  • Pada semua kutub tersebut sangat sulit dipetakan sebab letaknya berada dalam posisi tak bisa dijangkau
  • Maka dengan didasarkan hasil dari proyeksi ini, maka bumi dibedakan menjadi 60 zona

Proyeksi Sinusoidal

Proyeksi Sinusoidal
Proyeksi Sinusoidal

Kemudian pada Proyeksi sinusoidal yang menggambarkan sebuah sudut dan juga jarak yang sangat akurat terhadap wilayah yang terdapat meridian tengah.

Maka dengan Proyeksi ini sangat cocok untuk dipergunakan dalam menggambarkan suatu daerah yang terdapat di wilayah Amerika Selatan, Australia, dan juga Afrika.

Selain iru dengan menggunakan proyeksi ini bisa menggambarkan daerah yang sangat kecil yang terdapat disetiap belahan bumi mana saja,

bahkan untuk daerah yang luas sekalipun yang mana letaknya jauh dari wilayah khatulistiwa

Proyeksi Bonne

Proyeksi Bonne
Proyeksi Bonne

Kemudian pada Proyeksi bonne yang mana proyeksi ini menggambarkan suatu sudut dengan jarak tepat dan akuran dari meridian tengah serta peta standar.

Baca Juga :   Tanah Regosol - Pengertian, Persebaran, Ciri, Jenis dan Gambar

Kemudian Distorsi peta akan mengalami peningkatan jika menjauhi meridian tengah.

Maka oleh sebab itu, pada proyeksi bonne ini dinilai sangat cocok untuk dipergunakan dalam menggambarkan suatu wilayah Asia yang letaknya berada di sekitar khatulistiwa

Proyeksi Mollweide

Proyeksi Mollweide

Kemudia pada Proyeksi Mollweide yang mana mempunyai ukuran yang sama luas hingga samapi menuju ke wilayah pinggir proyeksi tiap bagian.

Kemudian apabila semakin mendekati kutub, maka akan membuat ukuran dari wilayah tersebut akan terlihat berubah menjadi sangat kecil.

Maka pada umunya Proyeksi mollweide kerap digunakan dalam menggambarkan suatu peta statistika, lalu peta arus laut, dan juga peta pertanian

Proyeksi Homolografik (Goods)

Proyeksi Homolografik (Goods)

Kemudian pada Proyeksi homolgrafik yakni merupakan hasil refisi perbaikan dari kesalahan yang sudah terjadi dalam pembuatan proyeksi mollweide.

Selain itu pada proyeksi ini mempunyai sifat yang sama luas. Maka dari Jenis proyeksi ini sangat cocok untuk menggambarkan suatu penyebaran fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi

Proyeksi Gall

Proyeksi Gall
Proyeksi Gall

Untuk Ciri khas yang dimiliki oleh proyeksi gall ini ialah dimana mempunyai bentuk yang berbeda dari wilayah lintang yang mendekati kutub

Proyeksi Berdasarkan Sifat Asli

Kemudian supaya distorsi yang berlangsung tidak begitu besar, maka proyeksi peta musti bisa mencukupi sejumlah persyaratan

dengan didasarkan oleh sifat asli yang harus dipertahankan. Adapun untuk jenis persyaratan yang dimaksud ialah

  • Dalam perubahan bentuk yang harus tetap sesuai (konform)
  • Pada luas dari permukaan yang diubah musti tetap (ekuivalen)
  • Antar Jarak dari satu titik ke titik yang lainnya pada suatu daerah yang akan dipetakan musti tetap (ekuidistan)
  • Dalam pembuatan peta dari hasil proyeksi tidak boleh mengalami kesalahan atau penyimpangan arah

Proyeksi Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetri

Dengan Berdasarka dari kedudukan pada sumbu simetrinya, maka proyeksi dapat digolongkan yakni

  • Yang pertama ialah Proyeksi normal, yang mana pada garis karakter proyeksi saling berdekatan dengan sumbu bumi
  • Yang kedua ialah Proyeksi miring, yakni sebuah garis karakter proyeksi yang membentuk suatu sudut dengan sumbu bumi
  • Yang ketiga ialah Proyeksi melintang, yakni sebauh garis karakter dari sebuah proyeksi yang berbentuk tegak lurus dengan sumbu bumi

Nah itulah yang bisa Quipper.co.id sampaikan mengenai materi makalah proyeksi peta.

Baca juga Peta Persebaran Flora di Indonesia semoga ulasan yang telah quipper.co.id sajikan kali ini dapat bermanfaat.