Teknik Dasar Lempar Lembing – Pengertian, Jenis Gaya, Gambar

Posted on

Teknik Dasar Lempar Lembing – Hay sahabat semua.! Pada perjumpaan kali ini kembali akan quipper.co.id sampaikan pembahasan materi makalah tentang teknik dasar lempar lembing.

Namun pada perjumpaan sebelumnya, yang mana kami juga telah menyampaikan materi makalah tentang Teknik Billiard – Pengertian, Sejarah, Peralatan, Peraturan

Nah untuk melengkapi apa yang menjadi pembahasan kita kali ini maka, mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Teknik Dasar Lempar Lembing

Teknik Dasar Lempar Lembing
Teknik Dasar Lempar Lembing

Lempar lembing dapat diartikan sebagai aktivitas manusia yang meluncurkan benda yang disebut lembing, tongkat panjang dengan ujung runcing atau lebih dikenal dengan sebutan tombak.

Namun, dalam konteks olahraga, lembing dapat didefinisikan sebagai salah satu nomor lempar atletik, di mana atlet menunjukkan kemampuannya untuk melempar lembing dengan gaya dan teknik tertentu, mengikuti semua aturan permainan untuk mendapatkan jarak terjauh.

Sejarah Teknik Dasar Lempar Lembing

Melempar tombak atau lembing yang akrab adalah salah satu keterampilan atau kegiatan sehari – hari yang berkaitan dengan zaman manusia kuno.

Di mana hidupnya masih tergantung pada berburu. Konon, lembing ini adalah salah satu alat berburu pertama.

Selain menangkap buruan tanpa menggunakan alat atau melempar dengan batu dan benda sederhana lainnya, ini merupakan sederhana dan efisien.

Dengan lembing ini anda dapat menunjukkan bahwa telah ada kemajuan dalam proses berpikir tentang manusia kuno.

Di situlah mereka mampu menciptakan alat yang berguna untuk bertahan hidup.

Selain lembing, ada juga alat batu lainnya, seperti :

  • Kapak perimbas.
  • Pisau (batu dengan permukaan sisi yang tajam).
  • Pemukul (pentungan).

Budaya lembing telah bertahan lama, meskipun kemanusiaannya telah berkembang.

Juga dia telah mengenal logam untuk membuat berbagai alat yang lebih canggih. Seperti pedang, panah, rantai dan lainnya.

Lembing atau dikenal sebagai tombak adalah salah satu alat yang digunakan untuk melempar kearah objek target.

Lembing juga bisa berfungsi sebagai alat dengan jangkauan lebih besar atau lebih panjang dari pedang.

Karena itu tidak mengherankan, jika keberadaan tombak ini adalah salah satu keterampilan wajib yang harus dikuasai.

Karena untuk menggunakannya anda harus berlatih untuk mencapai target.

Juga dikatakan bahwa cabang olahraga lembing ini terinspirasi oleh kegiatan di zaman kuno.

Karena, bagaimanapun, bisa melempar lembing dengan mengenai ke arah target.

Yang merupakan hal yang luar biasa dan menjadi sesuatu yang menarik untuk dilihat.

Pada awalnya, banyak orang berlatih melempar lembing. Dan kemudian aktivitas itu mulai dipertandingkan.

Sehingga aktivitas lembing menjadi kompetisi tersendiri, dilakukan sejak zaman dahulu. Pada masa awal peradaban tinggi itu dimulai.

Baca Juga :   Arti Mimpi Meninggal

Dengan kata lain, pada saat peradaban Yunani kuno, lempaar lembiing bertempur di Olimpiade kuno. Tepatnya pada 776 SM.

Namun, belum diketahui pasti tentang semua aturan dan masalah yang terkait dengan lempaar lembiing pada saat itu.

Jika dibandingkan dengan peraturan lembing yang ada saat ini. Namun yang pasti, lomba lempar lembing di masa lalu tidak hanya ditentukan oleh lemparan terjauhnya.

Karena ada juga perlombaan lembing dengan target tertentu yang harus dikenai.

Pada saat itu, pemenang lempar lembing adalah peserta yang dapat melempar jarak jauh dan mengenai target.

Pada saat itu, ada seorang prajurit Spartan bernama Achiiles yang merupakan pelempar lembing yang tak terkalahkan.

Karena pengalamannya dalam permainan dan juga di medan perang. Pada tahun 1908, lembing mulai masuk sebagai salah satu cabang atletik Olimpiade modern, yang hanya bisa dihadiri oleh pria.

Peraturan berlaku. Artinya para atlet yang ikut dalam lomba ini melempar lembing pada batas lemparan yang disediakan.

Untuk mencapai jarak lempar sejauh mungkin. Pemenangnya adalah peserta yang bisa mendapatkan jarak terjauh dari lapangan yang dikerahkan di antara peserta lainnya.

Pada Olimpiade 1932, olahraga lembing akhirnya diikuti dengan wanita. Dan tentu saja, menggunakan lembing yang berbeda dengan peserta pria. Sejak itu, lembing telah terbuka untuk dua kelas, pria dan wanita.

Alat Lempar Lembing

Alat – alat yang biasa digunakan selama lempar lembing termasuk lembing, serbuk tangan, sehingga tangan tidak basah.

Karena keringat begitu nyaman saat sedang melakukan lemparan, pakaian yang nyaman dikenakan untuk pertandingan dan juga sepatu.

Lembing yang digunakan dalam lomba bukan hanya lembing biasa. Karena ada tiga bagian khusus, yaitu, tongkat logam ringan, mata lembing yang terbuat dari logam dan ujung yang tajam.

Juga talinya yang melilit dilembing seperti lingkaran untuk pegangan atlet. Lembing juga diproduksi untuk memenuhi standar yang ditetapkan.

Peraturan Lempar Lembing

Dalam pertandingan internasional seperti Olimpiade, semua tombak disediakan oleh panitia dan semua yang digunakan diperiksa sehingga masing – masing 99% identik dengan yang lain berdasarkan kelas.

Namun, untuk pertandingan skala kecil, seperti tingkat lokal atau daerah, atlet dapat membawa lembing mereka sendiri, asalkan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh panitia.

Saat bertanding, atlet lembing hanya dapat menggunakan awalan untuk bermain di tempat yang disediakan.

Melempar di atas batas yang ditentukan adalah lemparan yang tidak sah. Pendaratan lembing dapat dinyatakan valid dan dapat dinilai jika bagian lembing yang jatuh pertama adalah mata lembing di daerah yang disediakan dengan menancap ke tanah atau hanya menggores tanah.

Pada awalnya, lembing tidak boleh menyentuh tanah, karena akan dinyatakan sebagai diskualifikasi yang setara dengan jika atlet bermain di luar area yang disediakan, misalnya, melebihi batas awalan.

Semua atlet akan berlomba untuk mendapatkan jarak sejauh mungkin dari lempar lembing yang telah dilemparkan dan masing – masing atlet hanya memiliki satu kesempatan untuk melempar lempar lembing.

Baca Juga :   Attack All Around Free Fire Gelar Juara Sentosa FFWS

Teknik Memegang Lembing

Ada tiga jenis gaya untuk memegang lembing, termasuk :

Gaya Amerika

Sesuai namanya, gaya ini berasal dari Amerika Serikat. Disampaikan oleh salah satu atlet lempar lembing yang berasal dari negara Amerika.

Kemudian gaya itu digunakan dan diadaptasi oleh semua penjuru dunia. Dalam gaya Amerika, posisi jari saat memegang lembing adalah jari telunjuk dan juga ibu jari memegang gagang panah di bagian belakang tali.

Tiga jari berikutnya mencengkeram pergelangan tangan dengan longgar. Ini hanya berfungsi sebagai penjaga keseimbangan lembing ketika dibawa untuk berjalan di awal.

Gaya Finlandia

Gaya Finlandia juga berasal dari negara Finlandia, yang juga diperkenalkan oleh seorang atlet dari Finlandia.

Hampir seperti gaya sebelumnya, gaya Finlandia ini menempatkan ibu jari serta jari tengah memegang pegangan lembing di bagian belakang.

Sementara jari telunjuk lurus memegang lembing dan jari – jari yang tersisa hanya memegang pegangan lembing di depan.

Gaya ini lebih cenderung dipraktikkan dengan mudah oleh pemain pemula. Sebagai keseimbangan lembing dipertahankan oleh jari telunjuk dalam posisi lurus dan jari manis dan juga jari kelingking dalam posisi pegangan longgar.

Gaya Penjepit atau Tang

Asal usul gaya ini belum diketahui, tetapi tang atau gaya penjepit adalah yang paling sering digunakan oleh atlet untuk memegang lembing.

Posisi tangan dalam gaya ini adalah posisi jari telunjuk dan jari tengah yang melekat pada cakar paling belakang lembing.

Sementara ibu jari, jari manis dan jari telunjuk memegang lembing yang longgar di cakar yang tersisa.

Gaya ini juga dapat dianggap stabil dan mudah dipraktikkan oleh pemain pemula.

Gaya Lempar Lembing

Ada juga gaya yang berfokus pada langkah kaki dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

Hop Step / Gaya Berjingkat

Teknik langkah kaki hop step atau berjingkat dimulai dari kecepatan sedang hingga tinggi.

Gaya ini berdampingan dengan gaya memegang lembing dengan cara Finlandia dan juga tang.

Jika posisi lembing terletak di atas bahu, ia dibawa sejajar dengan bahu pada saat awalan atau berada dalam posisi tegak lurus.

Gaya ini juga digunakan untuk menciptakan gaya dorong ketika semua bagian tubuh bergerak maju.

Berpusat di lengan pembawa lembing. Sangat kuat ketika melempar lembing sehingga dorongan yang diciptakan oleh tubuh melompat.

Jatuh ke depan setelah lembing itu terlempar. Gaya seperti itu secara teori akan menghasilkan lemparan ke arah tengah lapangan atau lebih atau kurang lurus di posisi pelempar.

Cross Step / Gaya Menyilang

Gaya cross step atau juga dikenal sebagai gaya langkah menyilang akan muncul ketika atlet mencapai 2 – 3 langkah terakhir sebelum melempar lembing.

Persilangan kaki yang dihasilkan adalah hasil dari memutar tubuh dari satu titik ke titik lain hingga mulai melempar.

Sebab, tubuh berputar dari kanan ke kiri. Demikian juga posisi kaki yang melempar sehingga terlihat seperti menyilang.

Gaya ini biasanya berdampingan dengan gaya memegang lembing Amerika, kemungkinan besar akan mengarahkan ujung tombak ke atas pada sudut 45 derajat.

Baca Juga :   Teknik Dasar Sepak Takraw - Pengertian, Sejarah, Peraturan

Awalan yang digunakan umum pada kecepatan yang menuju ke kecepatan tinggi. Persilangan kaki dan tubuh, bersama dengan lengan yang dilemparkan, akan menghasilkan gaya lempar yang kuat.

Dengan arah yang cenderung lebih menyamping atau tidak terlalu ketengah. Berbeda halnya dengan gaya hop step.

Dalam gaya cross step ini, tubuh atlet tidak jatuh ke depan setelah melempar lembing.

Bahkan jika tubuh jatuh, ia akan jatuh ke samping mengikuti arah putaran tubuh dan menyilangkan kaki.

Ukuran Lempar Lembing

Lembing yang digunakan oleh atlet pria dan wanita berbeda, tetapi keduanya harus sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan.

Untuk pria yang digunakan lembing itu memiliki panjang 2,60 meter – 2,70 meter dengan berat 800 gram.

Untuk perempuan memiliki panjang 2,20 meter hingga 2,30 meter dan berat 600 gram.

Gambar Lapangan Lempar Lembing

Dari gambar di atas, kita dapat melihat bahwa ada tiga bagian lapangan lempar lembing.

Yakni : Jalur awalan, sudut lemparan dan sektor lembing.

Untuk lebih jelasnya, lihat penjelasan di bawah ini :

Jalur Awalan

Jalur awalan adalah track dengan panjang minimum 30 meter dan maksimum 36,5 meter. Jalur ini juga mempunyai lebar 4 meter.

Sudut Lemparan

Sedangkan di area gambar sudut adalah area untuk melempar lembing setelah berjalan di track awalan.

Dari tengah sudut busur, sudut yang terbentuk adalah 30 derajat. Sudut ini merupakan indikasi area tepi kanan dan kiri dari sektor lemparan.

Jarak antara titik A / persegi untuk melempar hanya 8 meter dari tepi busur.

Ini adalah garis finish yang tidak boleh dilewati atlet saat bermain. Tetapi garis dapat dimainkan jika pemain selesai bermain, misalnya, dengan menjatuhkan tubuh.

Sektor Lemparan

Sektor lemparan adalah lapangan berbentuk kerucut dengan sudut tetap, seperti yang ditentukan di area sudut.

Panjang pendaratan ini memiliki ukuran minimum 100 meter. Karena sejauh ini belum ada atlet yang berhasil melempar lembing hingga 100 meter.

Baca JugaMateri Bola Voli – Pengertian, Sejarah, Peraturan & Teknik

Ketentuan Prestasi Lempar Lembing

Menjadi atlet lembing yang berprestasi itu tidak mudah dan butuh waktu lama untuk terus berlatih.

Bahkan atlet hebatpun rutin berolahraga untuk menjaga tubuh mereka fleksibel dan masih mahir dalam melakukan lemparan.

Namun, dalam pertandingan prestasi atlet tidak hanya ditentukan oleh kualitas pelatihan, tetapi juga oleh hal – hal berikut :

Cuaca Dan Angin

Lembing yang dilemparkan pada ketinggian tertentu akan berakhir bergesekan dengan angin.

Embusan angin sedikit banyak mengubah sudut lemparan dan pada saat yang sama, mengurangi atau meningkatkan kecepatan lembing dan mempengaruhi jarak yang dihasilkan, sehingga waktu dan angin adalah faktor penting yang mempengaruhi skor pada lempar lembing.

Dukungan Tim Dan Supporter

Dukungan, tepuk tangan penonton adalah energi yang secara tidak langsung akan diserap oleh atlet dan bahkan akan memengaruhi semangatnya.

Semakin besar energi yang disalurkan oleh para penggemar, semakin besar semangat dan energi para atlet untuk tampil di arena pertandingan.

Stamina, Kesehatan Fisik Dan Psikis

Stamina, kesehatan fisik dan psikis adalah salah satu faktor penting yang menentukan kinerja pertandingan.

Disarankan bahwa selama musim atlet tetap mempertahankan tubuh, pikiran, dan perasaan yang sehat untuk tampil baik.

Demikianlah yang dapat quipper co.id sampaikan. Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat dan membantu rekan – rekan semua ya!

Terimakasih sudah membaca pembahasan materi makalah tentang teknik dasar lempar lembing.